Menyimpan semua data relasi di handset atau hp memang menyenangkan. Bila kita memerlukannya tinggal klik klik saja maka nama yang kita inginkan sudah muncul. Semuanya terasa cepat dan semua informasi terasa berada di ujung jari. Semuanya serba mudah, cepat, dan menyenangkan.
Di antara sekian kenyamanan yang ditawarkan handset terhadap penyimpanan data-data dan pengelolaannya, ternyata tidak semuanya menyenangkan. Bagaimana bila secara tiba-tiba entah apa sebabnya anda kehilangan semua data kontak yang anda simpan di handset hp anda? Tentu saja kepanikan luar biasa akan timbul apalagi bila data yang dibuthkan hanya ada di handset hp tersebut dan tidak ada copy berupa kartu nama atau coretan di atas kertas.
Seperti kejadian yang saya alami hari ini. Entah kenapa tiba-tiba data kontak saya hilang semua. Ya, hilang semua. Bersih, sih, sih. Padahal saya tidak merasa mengutak-atik penghapusan data kontak. Saya baru sadar saya akan menelpon rekanan. "Lho kok tidak bisa dipanggil?", begitu gumam saya.
Setelah beberapa saat, barulah saya menyadari bahwa saya sudah kehilangan data kontak saya. Data yang tersisa hanyalah data yang tersimpan di kartu SIM, sedangkan data yang tersimpan di memori handset hp, musnah. Memang saya belum berfikir untuk menghubungi service centre. Namun bisa saya coba besok atau lusa.
Dari pelajaran hari ini, saya mendapat pelajaran, ternyata secanggih-canggihnya handset kita, tetap yang namanya data manual hitam atas putih diperlukan. hal ini tentu saja menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dari barang-barang elektronik. Sebuah handset hp, tetap saja sebuah barang elektronik yang untuk membukanya diperlukan listrik, satu hal yang mengerikan ialah bila handset kita tidak bisa hidup, sudah tentu kita tidak bisa mengakses informasi yang kita perlukan.
Memang mau tak mau, tetap saja, dokumentasi manual tetap diperlukan demi menghindari hal-hal seperti di atas.